Rabu, 07 September 2022

Cara Menginstal DNS Server

 

A.    Pendahuluan

Pengertian DNS Server

Sejarahnya, DNS pertama kali ditemukan oleh Dr. Paul Mockapetris. Berkat jasanya, dia dianugerahi “Lifetime Achievement Award” dari ACM Sigcomm, asosiasi yang menaungi para profesional dengan spesialisasi di bidang jaringan komputer.

 

DNS atau Domain Name System adalah suatu sistem database terdistribusi untuk mencari suatu nama situs yang terhubung dengan jaringan menggunakan TCP/IP. Sementara, DNS Server adalah sistem komputer server yang menjalankan layanan kerja DNS. 

DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami.

Lalu, bagaimana aplikasinya? Untuk akses internet atau website tertentu, biasanya Anda diminta mengetikkan ID Address website yang dituju. Saat memasukan URL di address bar di suatu browser, DNS Server akan menerjemahkan URL menjadi IP Address yang bisa diproses oleh komputer. Maka dari itu, Anda bisa membuka halaman suatu situs.

 

Misalnya, akses ke Google tidak perlu mengetik 172.217.0.142 di address bar. Anda hanya perlu memasukkan alamat google.com saja. Tentu saja ini mempermudah pekerjaan dan efisien.

 

Fungsi DNS

Dari penjelasan apa itu DNS, Anda pasti sudah bisa mengira-ngira bagaimana sebetulnya DNS berfungsi. Namun, supaya lebih jelas, berikut kami jabarkan tiga fungsi DNS:

1.      Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;

2.      Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;

3.     Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.

B.   Latar Belakang Pembuatan DNS Server

Domain Name System (DNS) adalah buku telepon Internet. Saat pengguna mengetik nama domain seperti 'google.com' atau 'nytimes.com' ke browser web, DNS bertanggung jawab untuk menemukan alamat IP yang benar untuk situs tersebut. Browser kemudian menggunakan alamat tersebut untuk berkomunikasi dengan server asal atau server tepi CDN untuk mengakses informasi situs web. Ini semua terjadi berkat server DNS: mesin yang didedikasikan untuk menjawab pertanyaan DNS.

Server adalah perangkat atau program yang didedikasikan untuk menyediakan layanan ke program lain, yang disebut sebagai 'klien'. Klien DNS, yang dibangun ke dalam sebagian besar sistem operasi desktop dan seluler modern, memungkinkan browser web berinteraksi dengan server DNS. Untuk lebih lanjut, lihat Model Server-Klien.

Dalam kueri DNS biasa tanpa caching, ada empat server yang bekerja sama untuk mengirimkan alamat IP ke klien: resolver rekursif, server nama root, server nama TLD, dan server nama otoritatif.

DNS recursor (juga disebut sebagai DNS resolver) adalah server yang menerima permintaan dari klien DNS, dan kemudian berinteraksi dengan server DNS lain untuk mencari IP yang benar. Setelah penyelesai menerima permintaan dari klien, penyelesai kemudian benar-benar berperilaku sebagai klien itu sendiri, menanyakan tiga jenis server DNS lainnya untuk mencari IP yang tepat.

Pertama-tama, resolver menanyakan server nama root. Server root adalah langkah pertama dalam menerjemahkan (menyelesaikan) nama domain yang dapat dibaca manusia menjadi alamat IP. Server root kemudian merespons resolver dengan alamat server DNS domain tingkat atas (TLD) (seperti .com atau .net) yang menyimpan informasi untuk domainnya.

Selanjutnya resolver menanyakan server TLD. Server TLD merespons dengan alamat IP server nama otoritatif domain. Recursor kemudian menanyakan server nama otoritatif, yang akan merespons dengan alamat IP dari server asal.

Penyelesai akhirnya akan meneruskan alamat IP server asal kembali ke klien. Dengan menggunakan alamat IP ini, klien kemudian dapat memulai kueri langsung ke server asal, dan server asal akan merespons dengan mengirimkan data situs web yang dapat ditafsirkan dan ditampilkan oleh browser web.

C.   Tujuan Dibuatnya DNS Server

Dr. Paul Mockapetris menciptakan DNS untuk mempermudah pengguna ketika ingin mengunjungi sebuah website, Saat mengunjungi sebuah website, kita biasanya menggunakan nama domain (URL) karena lebih mudah bagi kita untuk mengingatnya, sedangkan komputer menggunakan angka (IP address) untuk mengakses website tersebut. DNS berfungsi untuk mengubah URL menjadi angka agar komputer bisa memahami permintaan user untuk mengakses website.

 Server akan mencari informasi alamat IP di filehost, yaitu file teks biasa dalam sistem operasi yang berfungsi untuk mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan mencari di cache, yaitu komponen hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara.

D.  Pembahasan

Cara Kerja DNS Server?

 

DNS bisa diibaratkan seperti address book canggih yang digunakan untuk mencari alamat website di jaringan internet. Konsepnya sama seperti phonebook di ponsel. Dengan mengetik nama, keluarlah kontak atau alamat yang dituju. Agar DNS dapat bekerja, diperlukan beberapa program tambahan dan langkah-langkahnya di bawah ini.

 

1. Setting Resolver

 

Program Resolver untuk komputer client agar terhubung dengan DNS server. Program Resolver yang digunakan adalah web browser atau mail client. Singkatnya, untuk dapat mengakses DNS server, Anda harus terlebih dahulu menginstall web browser atau mail client pada komputer. Biasanya, web browser yang sering digunakan adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan sebagainya.

 

2. DNS Query

 

Setelah memiliki resolver, dimulai dengan DNS query. Langkah ini meminta informasi tentang alamat IP sebuah website yang Anda masukkan dalam web browser.

 

Kemudian, server akan mencari informasi alamat IP di filehost. Sebagai informasi, filehost adalah file teks biasa dalam sistem operasi yang berfungsi untuk mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan mencari di cache (komponen hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara), yang berada dalam web browser dan Internet Service Provider (ISP)

 

3. DNS Recursor/DNS Recursive Resolver

 

Apabila informasi yang diminta tidak ditemukan di cache, sistem DNS bisa meminta server lain untuk memenuhi permintaan tersebut atas nama browser dengan mencari informasinya di cache ISP. Inilah yang disebut DNS recursor. Server ini berperan dalam menyediakan setiap informasi yang diminta. Dalam proses ini, DNS recursor juga meminta bantuan pada Root Name Server.

 

4. Root Name Server

 

Root Name Server dilabeli dengan string kosong. Anda bisa menganggapnya sebagai tempat penyimpanan referensi. Maka dari itu, server ini berada pada tingkat tertinggi hirarki DNS.

 

Jika informasi alamat IP masih tidak bisa ditemukan di cache ISP, DNS recursive resolver akan mengirimkan permintaan ke Root Name Server. Server ini akan merespons permintaan tersebut dengan memberitahu server lain untuk mengakses area yang lebih spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD Name Server).

 

5. TLD Name Server

 

Misalnya, jika Anda mengakses Google atau Facebook, nama domain keduanya diakhiri dengan “.com” yang disebut dengan top-level domain. Server untuk tipe top-level domain ini disebut dengan TLD Name server yang fungsinya mengelola semua informasi terkait ekstensi domain umum.

 

Misalnya Google.com, ketika meminta informasi tentang website tersebut, TLD sebagai satu-satunya delegasi akan merespons permintaan dari DNS recursive resolver dengan mengacu pada Authoritative DNS server atau Authoritative Name Server. Server inilah yang memiliki sumber asli untuk domain tersebut.

 

6. Authoritative Name Server

 

Ketika DNS Recursor bertemu dengan Authoritative Name Server, sudah pasti akan ada jawaban dari informasi website yang sedang dicari. Pasalnya, Authoritative Name Server memiliki semua informasi tentang nama domain yang dilayaninya. Setelah tahap ini selesai, web browser pun akhirnya menampilkan halaman website yang sejak awal Anda minta, Google misalnya.

 

Biodata Siswa

Nama lengkap : Mely Ayu Agustin  Nama panggilan : Mely Tempat dan tanggal lahir ...