A. Pendahuluan
Pengertian DNS Server
Sejarahnya,
DNS pertama kali ditemukan oleh Dr. Paul Mockapetris. Berkat
jasanya, dia dianugerahi “Lifetime Achievement Award” dari ACM Sigcomm, asosiasi yang menaungi para profesional
dengan spesialisasi di bidang jaringan komputer.
DNS
atau Domain Name System adalah suatu sistem database terdistribusi untuk
mencari suatu nama situs yang terhubung dengan jaringan menggunakan TCP/IP.
Sementara, DNS Server adalah sistem komputer server yang menjalankan layanan
kerja DNS.
DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk
Anda. Kini, Anda tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan
menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami.
Lalu,
bagaimana aplikasinya? Untuk akses internet atau website tertentu, biasanya
Anda diminta mengetikkan ID Address website yang dituju. Saat memasukan URL di
address bar di suatu browser, DNS Server akan menerjemahkan URL menjadi IP
Address yang bisa diproses oleh komputer. Maka dari itu, Anda bisa membuka
halaman suatu situs.
Misalnya,
akses ke Google tidak perlu mengetik 172.217.0.142
di address bar. Anda hanya perlu memasukkan alamat google.com saja. Tentu saja ini mempermudah pekerjaan dan efisien.
Fungsi
DNS
Dari penjelasan apa itu
DNS, Anda pasti sudah bisa mengira-ngira bagaimana sebetulnya DNS berfungsi.
Namun, supaya lebih jelas, berikut kami jabarkan tiga fungsi DNS:
1. Meminta informasi IP
Address sebuah website berdasarkan nama domain;
2. Meminta informasi URL
sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
3.
Mencari
server yang tepat untuk mengirimkan email.
B.
Latar
Belakang Pembuatan DNS Server
Domain Name System (DNS)
adalah buku telepon Internet. Saat pengguna mengetik nama domain seperti
'google.com' atau 'nytimes.com' ke browser web, DNS bertanggung jawab untuk
menemukan alamat IP yang benar untuk situs tersebut. Browser kemudian
menggunakan alamat tersebut untuk berkomunikasi dengan server asal atau server
tepi CDN untuk mengakses informasi situs web. Ini semua terjadi berkat server
DNS: mesin yang didedikasikan untuk menjawab pertanyaan DNS.
Server adalah perangkat atau program yang didedikasikan untuk menyediakan
layanan ke program lain, yang disebut sebagai 'klien'. Klien DNS, yang dibangun
ke dalam sebagian besar sistem operasi desktop dan seluler modern, memungkinkan
browser web berinteraksi dengan server DNS. Untuk lebih lanjut, lihat Model
Server-Klien.
Dalam kueri DNS biasa tanpa caching, ada empat server yang bekerja sama
untuk mengirimkan alamat IP ke klien: resolver rekursif, server nama root,
server nama TLD, dan server nama otoritatif.
DNS recursor (juga disebut sebagai DNS resolver) adalah server yang
menerima permintaan dari klien DNS, dan kemudian berinteraksi dengan server DNS
lain untuk mencari IP yang benar. Setelah penyelesai menerima permintaan dari klien,
penyelesai kemudian benar-benar berperilaku sebagai klien itu sendiri,
menanyakan tiga jenis server DNS lainnya untuk mencari IP yang tepat.
Pertama-tama, resolver menanyakan server nama root. Server root adalah
langkah pertama dalam menerjemahkan (menyelesaikan) nama domain yang dapat
dibaca manusia menjadi alamat IP. Server root kemudian merespons resolver
dengan alamat server DNS domain tingkat atas (TLD) (seperti .com atau .net)
yang menyimpan informasi untuk domainnya.
Selanjutnya resolver menanyakan server TLD. Server TLD merespons dengan
alamat IP server nama otoritatif domain. Recursor kemudian menanyakan server
nama otoritatif, yang akan merespons dengan alamat IP dari server asal.
Penyelesai akhirnya akan meneruskan alamat IP server asal kembali ke klien.
Dengan menggunakan alamat IP ini, klien kemudian dapat memulai kueri langsung
ke server asal, dan server asal akan merespons dengan mengirimkan data situs
web yang dapat ditafsirkan dan ditampilkan oleh browser web.
C.
Tujuan Dibuatnya DNS Server
Dr. Paul Mockapetris menciptakan DNS untuk
mempermudah pengguna ketika ingin mengunjungi sebuah website, Saat mengunjungi
sebuah website, kita biasanya menggunakan nama domain (URL) karena lebih mudah
bagi kita untuk mengingatnya, sedangkan komputer menggunakan angka (IP address)
untuk mengakses website tersebut. DNS berfungsi untuk mengubah URL menjadi
angka agar komputer bisa memahami permintaan user untuk mengakses website.
Server akan mencari informasi alamat IP di
filehost, yaitu file teks biasa dalam sistem operasi yang berfungsi untuk
mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server
akan mencari di cache, yaitu komponen hardware atau software yang menyimpan
data untuk sementara.
D. Pembahasan
Cara Kerja DNS Server?
DNS bisa diibaratkan seperti address book canggih yang digunakan untuk mencari
alamat website di jaringan internet. Konsepnya sama seperti phonebook di ponsel. Dengan mengetik nama, keluarlah
kontak atau alamat yang dituju. Agar DNS dapat bekerja, diperlukan beberapa
program tambahan dan langkah-langkahnya di bawah ini.
1. Setting Resolver
Program Resolver untuk komputer client agar terhubung dengan DNS
server. Program Resolver yang digunakan adalah web browser atau mail client.
Singkatnya, untuk dapat mengakses DNS server, Anda harus terlebih dahulu
menginstall web browser atau mail client pada komputer. Biasanya, web browser yang
sering digunakan adalah Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, dan sebagainya.
2. DNS Query
Setelah memiliki resolver, dimulai dengan DNS query. Langkah ini
meminta informasi tentang alamat IP sebuah website yang Anda masukkan dalam web
browser.
Kemudian, server akan mencari informasi alamat IP di filehost.
Sebagai informasi, filehost adalah file teks biasa dalam sistem operasi yang
berfungsi untuk mengarahkan hostname ke alamat IP. Jika informasi yang dicari
tidak ditemukan, server akan mencari di cache (komponen hardware atau software
yang menyimpan data untuk sementara), yang berada dalam web browser dan
Internet Service Provider (ISP)
3. DNS Recursor/DNS Recursive Resolver
Apabila informasi yang diminta tidak ditemukan di cache, sistem
DNS bisa meminta server lain untuk memenuhi permintaan tersebut atas nama
browser dengan mencari informasinya di cache ISP. Inilah yang disebut DNS
recursor. Server ini berperan dalam menyediakan setiap informasi yang diminta.
Dalam proses ini, DNS recursor juga meminta bantuan pada Root Name Server.
4. Root Name Server
Root Name Server dilabeli dengan string kosong. Anda bisa
menganggapnya sebagai tempat penyimpanan referensi. Maka dari itu, server ini
berada pada tingkat tertinggi hirarki DNS.
Jika informasi alamat IP masih tidak bisa ditemukan di cache ISP,
DNS recursive resolver akan mengirimkan permintaan ke Root Name Server. Server
ini akan merespons permintaan tersebut dengan memberitahu server lain untuk
mengakses area yang lebih spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD
Name Server).
5. TLD Name Server
Misalnya, jika Anda mengakses Google atau Facebook, nama domain
keduanya diakhiri dengan “.com” yang disebut dengan top-level domain. Server
untuk tipe top-level domain ini disebut dengan TLD Name server yang fungsinya
mengelola semua informasi terkait ekstensi domain umum.
Misalnya Google.com, ketika meminta informasi tentang website
tersebut, TLD sebagai satu-satunya delegasi akan merespons permintaan dari DNS
recursive resolver dengan mengacu pada Authoritative DNS server atau
Authoritative Name Server. Server inilah yang memiliki sumber asli untuk domain
tersebut.
6. Authoritative Name Server
Ketika DNS Recursor bertemu dengan Authoritative Name Server,
sudah pasti akan ada jawaban dari informasi website yang sedang dicari.
Pasalnya, Authoritative Name Server memiliki semua informasi tentang nama
domain yang dilayaninya. Setelah tahap ini selesai, web browser pun akhirnya
menampilkan halaman website yang sejak awal Anda minta, Google misalnya.